CIBINONG – Kejadian
tragis ini mesti menjadi pelecut pemerintah untuk serius memikirkan
nasib tenaga honorer, untuk segera diangkat menjadi CPNS agar mendapat
penghasilan yang layak.
Indra Gunawan (29), pekerja honorer
Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Bogor, gantung diri lantaran tak kuat menahan
beban ekonomi keluarga.
Dia ditemukan tergantung di dalam
bangunan kosong bekas toko material yang sudah lebih dari setahun
ditinggalkan pemiliknya, di Kampung Sudimampir RT.04/03, Desa
Cimanggis, Kecamatan Bojonggede.
Indra Gunawan sendiri merupakan warga
Desa Bojong Baru, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Diduga dia
mengakhiri hidupnya lantaran tak kuat menghadapi beban kehidupan rumah
tangga yang sudah dirajutnya selama dua tahun belakangan ini.
Informasi yang dihimpun, korban pertama
kali ditemukan sekitar pukul 13.00 oleh sejumlah pemuda yang kerap
nongkrong di depan bangunan itu.
“Anak-anak berteriak ‘ada mayat-ada
mayat’ sambil berlari ketakutan ke warung saya,” ujar Agus (41) pemilik
warung sembako yang berada di depan bangunan tersebut.
Agus menuturkan, sebelum ditemukan
tewas, warga sekitar sempat melihat korban menunaikan salat Zuhur di
Masjid At-Taubah, sekitar sepuluh meter dari lokasi kejadian. Kepada
warga, korban juga juga sempat menanyakan alamat kampung Bojongsempur.
“Di sini tidak ada Kampung Bojongsempur,
kemungkinan Kampung itu ada di Kecamatan Parung,” kata Agus, menirukan
warga yang menjawab pertanyaan korban.
Namun, tidak sampai satu jam, korban
ditemukan sudah tewas tergantung pada seutas tali tambang, di dalam
bangunan yang siang itu sedang sepi. Warga selanjutnya melaporkan
kejadian tersebut ke Polsek Bojonggede.
Wakapolsek Bojonggede, AKP Mansykur
mengatakan polisi masih melakukan pengembangan untuk mengetahui penyebab
kematian korban. Namun, dugaan sementara korban meninggal karena bunuh
diri. “Ada indikasi korban mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung
diri karena depresi. Ia memilih lokasi itu karena sedang sepi,” katanya.
Dugaan ini diperkuat dari keterangan
pihak keluarga, yang menyebutkan bahwa korban sedang bertengkar dengan
istrinya. Di pertengahan Ramadan, istri dan anaknya yang baru berusia
satu tahun, pulang kampung ke Cirebon, karena cekcok di rumah.
Pada hari ketiga Lebaran, Sabtu (10/8),
korban menjemput istrinya dari kampung halaman untuk diajak kembali ke
rumahnya. Kemarin pagi, korban mengabarkan kepada keluarga di Ciomas,
bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang ke Bogor bersama istri dan
anaknya.
“Tetapi ada kemungkinan ia turun di
tengah perjalanan dan meninggalkan istri dan anaknya di dalam bus yang
mereka tumpangi. Petunjuk ini kami dapat dari data di ponsel korban yang
memuat SMS dari istrinya. SMS itu berisi: "Tega benar luh ninggalin
istri dan anak di bus," katanya.
Pihak kepolisian sudah menghubungi istri korban dan akan meminta keterangan dari yang bersangkutan.(ful/sam/jpnn)
Hati2, bisa jadi yg dipublikasikan akun yg bernama Rosnida Zainab adalah "jebakan bat man, alias manusia kampret"
BalasHapus